Jangan Karena Dihina Lantas Kau Putus Jalan Rizki Orang Lain

Sukaraja.com - Jangan Karena Dihina Lantas Kau Putus Jalan Rizki Orang Lain, apa kabar Masbrur dan mbak sis sekalian?, semoga sehat dan masih menjalankan ibadah di Hari ke 11 Ramdhan ini, lama tak bersua juga mendengar berita, malah berita duka yang saya baca, bukan karena ada yang meninggal tapi karna sedih melihat kondisi akhlaq yang ada.

Dari berita yang saya baca Ada salah satu Komedian Tanah air yang di berhentikan dari stasiun TV dengan alasan "di tuding Menghina Ulama dan Nabi". Belum sempat melihat video bagaimana Sang Komedian menghina Ulama dan Nabi, Pun Kalau benar begitu pertanyaan saya dalam hati "benarkah Perlakuan kita Selaku Umat Nabi kepada Sang Komedian?".

Sidang Pembaca  yang Di Rahmati Alloh.. izinkan diri ini berbagi cerita yang saya Yakin dengan Haqqul Yakin kita sudah pernah mendengar cerita ini, tapi karna 1 lain hal, kita lupa akan amanah dari cerita ini, bukan hanya sekedar cerita tapi cerita Yang di Perankan oleh Baginda Rasulullah SAW.

Ingatkah kita dengan Nabi ketika sedang berjalan menuju masjid lalu di tengah jalan Beliau di ludahi bahkan sampai dilempari dengan kotoran unta?

Bukan hanya 1 kali, tapi tiap hari beliau mendapat perlakuan yang sama dari salah seorang penduduk, marahkah beliau? kalau itu kita bukankah sudah habis batas kesabaran yang ada.

Tapi tidak dengan beliau, malah dengan senyum beliau terus melanjutkan perjalanan ke masjid. Lalu kemana Sahabat Nabi? Apakah Para Sahabat tidak tau dan tidak Marah? Jangankan perlakuan seperti itu, Umar Ibnu Khottob menghunus pedangnya dan akan memenggal leher orang yang berkata bahwa Baginda Rosulillah SAW telah meninggal.

Padahal kita semua tau bahwa Khabar itu juga benar adanya. Sampai sebegitu cintanya Para Sahabat dengan Nabi, yang takkan mampu kita lakukan meski kita mengalami kejadian yang sama.

Atau Abu Bakar As Siddiq yang sampai meneteskan air mata ketika menahan rasa sakit karena gigitan hewan berbisa tapi Beliau menahan mulutnya karna tak mau membangunkan Baginda Rosulillah yang tengah tidur di pangkuannya pada saat bersembunyi dari kejaran pembunuh.

Lalu apakah Para Sabahat Tidak Marah Ketika Rosululloh di hina di ludahi bahkan sampai Lempari dengan Kotoran Unta? Tentu saja beliau semua Marah.

Tapi inilah Baginda kita Inilah Panutan kita, Manusia Kekasih Alloh yang Akhlaq nya Al Qur'an itu sendiri, ketika tiba saat beliau berhenti di lempari kotoran unta seperti biasanya, heran lah beliau sampai-sampai beliau bertanya pada penduduk kemanakah orang yang biasanya melempari nya dengan kotoran unta?.

Setelah tau orang itu tengah sakit, lantas apa Baginda Rosulillah lalu berdo'a dan meminta agar orang tadi dibinasakan seperti waktu Nabi Nuh meminta umatnya ditenggelamkan dalam banjir bah?.

Tidak.. tidak begitu Akhlak Beliau, bahkan Beliaulah orang pertama yang menjenguknya ketika sakit, yang bahkan kawan-kawannya pun tak mau menjenguknya,  sampai-sampai hancurlah hati orang tadi, lelehkan kesombongannya dan pada saat yang sama Ia Mengucapkan Syahadat di Hadapan Rosululloh Tercinta.

Inilah Akhlak yang di Contohkan Baginda kita Rosul Akhir Zaman, Penutup Para Nabi. Lantas siapa diri kita ini yang kalau di hina sedikit saja lantas memutus jalan rezeki orang lain?..

Lebih agungkah? Lebih muliakah? Lebih baik kah kita di hadapan Alloh? Sehingga kita berhak berbuat seperti itu?

Sidang Pembaca Yang di Rahmati Alloh tak ada satupun dari kita yang menyamai iman para sahabat, kemarahan para sahabat, ketabahan para sahabat, kesabaran para Sahabat Nabi.

Betapa angkuhnya kita jika hanya di hina sedikit saja lantas menjadi kaum jahiliah yang menyiksa dan menghukum orang yang menghinanya.

Ingatlah Saudaraku Rezeki Itu Bukan Manusia yang memberi. Manusia hanya perantara saja. Tapi yang Maha Kaya lah yang Maha Memberi Rezeki.

Buah kurma manis rasanya
Dimakan saat berbuka puasa
Jagalah hati juga lisan kita
Agar menjadi pribadi yang mulia

MayBe You Also Like