Bolehkah Pemuda Menempati Shaf Pertama, Belakang Imam?

Religi- Boleh gak sih Kalau pemuda Sholat pas di belakang Imam? boleh, yang gak boleh itu di depan imam kikiki. bukan begitu maksudnya masbrur, yang akan kita bahas ini shaf terdepan, pasti tidak masalah, karna siapa yang datang pertama ke masjid, boleh menempati shaf terdepan.

Yang jadi masalah itu ketika si Pemuda Menempati shaf pas di belakang imam. masalahnya apa? kan "first come first serve" kikiki, iya, bener, terus kalau masbrur dateng jam 12 kurang, untuk shalat dzuhur, pasti belum ada yang dateng kan? nah lantas apa masbrur boleh jadi Imam? tentu tidak kan? begitu juga dengan shaf belakang Imam ini.

Tidak sembarangan loh yang boleh menempati Posisi ini, artinya kalau pemuda langsung mengambil posisi itu berarti dia sombong. 

Kok Sombong ris? ya iya masbrur, coba sekarang masbrur inget apa syarat Syahnya jadi Imam? kalau gak salah ni ya.. 
  1. Kesempurnaan bacaan Al-Qur’an dan banyaknya hafalan
  2. Pengetahuan terhadap sunnah (hadits-hadits)
  3. Waktu Hijrah
  4. Waktu masuk islam
  5. Umur
Sudah menuhin syarat kok sampai ke empat, terus yang kelima gimana masbrur? gak bisa kan? makanya itu, ketika keempat syarat sudah di penuhi maka dahulukan yang umurnya lebih tua. kalau masbrur masih merasa lebih baik dari beliau, artinya masbrur gak mau mengaku kalau masbrur itu sombong. bukankah merasa lebih baik dari orang lain itu ciri Orang Sombong? 

Dalam Hadis juga di jelaskan, riwayat Imam Muslim dengan nomer 673 dari sahabat Abu Mas’ud Al-Anshari

عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَؤُمُّ الْقَوْمَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللهِ، فَإِنْ كَانُوا فِي الْقِرَاءَةِ سَوَاءً، فَأَعْلَمُهُمْ بِالسُّنَّةِ، فَإِنْ كَانُوا فِي السُّنَّةِ سَوَاءً، فَأَقْدَمُهُمْ هِجْرَةً، فَإِنْ كَانُوا فِي الْهِجْرَةِ سَوَاءً، فَأَقْدَمُهُمْ سِلْمًا، وَلَا يَؤُمَّنَّ الرَّجُلُ الرَّجُلَ فِي سُلْطَانِهِ، وَلَا يَقْعُدْ فِي بَيْتِهِ عَلَى تَكْرِمَتِهِ إِلَّا بِإِذْنِهِ» قَالَ الْأَشَجُّ فِي رِوَايَتِهِ: مَكَانَ سِلْمًا سِنًّا،

“Dari Abu Mas’ud Al-Anshari rhadiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertutur : Yang paling berhak untuk menjadi imam adalah orang yang paling pintar dan paling banyak hafalan Al-Qur’annya, jika dalam hal itu sama, maka dahulukan yang paling faham dengan sunnah, jika pengetahuan sunnah (dari para kandidat imam) sama, maka dahulukan orang yang lebih dahulu berhijrah, jika dalam waktu hijrah juga sama, dahulukan orang yang paling dahulu islamnya, dan janganlah seorang mengimami seorang yang memiliki kekuasaan, dan jangan seorang duduk dibangku kemulian milik seseorang kecuali dengan izinnya.” Berkata Al-Asyaj  dalam suatu riwayat : kata “lebih dahulu islamnya” diganti dengan “lebih tua umurnya”.

Selain itu Kenapa Pemuda sebaiknya jangan menempati Shaf ini, karna Kalau Terjadi Imam Batal Shalatnya, Otomatis Orang yang di belakangnya Wajib menggantikannya sebagai Imam. nah jadi masbrur, janganlah engkau menempati Shaf itu, dahulukan mereka yang lebih tua umurnya. :)

MayBe You Also Like