I Hate Political Promises

I Hate Political Promises"nanti kalau saya jadi hanah, heneh honoh akan saya buat dunia jadi datar, akan saya buat jutaan lapangan pekerjaan, akan saya buat sekolah gratis" pernah denger kan masbrur kalimat seperti itu..?

Ya janji politik, entah kenapa dari dulu sudah gak respect sama yang namanya orang mencalonkan diri sebagai pejabat, entah pada tingkat bawah ataupun pejabat atas. Semua bagi saya sama saja.

Kalau pun memang janjinya saat berusaha mendapat simpati rakyat di tepati ketika dia menjabat, maka sudah biasa penipuan besar diluar itu yang tidak akan pernah rakyat ketahui.

Saling Caci Dan Maki

Ketika masa kampanye pendukung kedua kubu tak segan mencaci bahkan memaki lawannya padahal kebanyakan mereka itu Beragama. Tidak hanya sampai disitu bahkan rela Saling menyakiti untuk kemanangan orang yang didukungnya.. perbuatan macam apa ini?

Izinkan saya bertanya dengan anda : Apa diperbolehkan Saling mencari kesalahan orang lain dalam Agama yang anda Anut? Tentu tidak bukan?

Kenyataan Menyakitkan

Kalau pejabat bilang akan ada sekolah gratis.. kenapa masih ada orang yang tidak bisa sekolah...?

Apa karna mereka tidak mau bersekolah? Bukan bukan itu jawabannya, tapi kalaupun sekolah digratiskan paling cuman sebatas pendaftaran dan spp. Siswa masih diminta membeli ini dan itu yang tak terhitung.. bukannya tidak bersyukur ya.

Tapi memang di sebagian wilayah ada beliau para Pahlawan tanpa tanda Jasa yang benar-benar mendidik meski tak dibayar pemerintah, ataupun digaji dibawah layaknya seorang yang bekerja.

Terlepas dari itu beliau tetap memberikan pendidikan pada semua orang.

Sedangkan dilain sisi, sekolah yang sudah dibiayai pemerintah penuh tiap tahunnya hanya dijadikan tempat untuk menghabiskan uang negara untuk kepentingan golongan, dengan cantiknya pertanggungjawaban di kertas tetapi pada kenyataannya hampir semuanya Fiktif belaka.

Bahkan Jabatannya pun di hargai rupiah, kalau mau jadi Kepala MI / SD sekian Juta, Kepala MTs / SMP sekian juta, begitu juga Kepala MA / SMA sekian juta.. kalau tidak mau ya tidak akan jadi.

Sosok Pemimpin Sesungguhnya

Bagi saya pribadi pejabat itu bukan mereka yang mencalonkan dirinya dan berkoar-koar dengan baju putih di tambah peci, seolah dia yang paling benar dan paling baik.

Kholifah Umar di akhir Hayatnya tidak menyuruh orang untuk mencalonkan diri sebagai Amirul Mu'minin, tetapi Beliau Memastikan harus ada 1 orang yang berkorban untuk Menanggung beban Sebagai Amirul Mu'minin dari Ketiga Sahabat Baiknya yang sudah Beliau yakini Keilmuan nya.

Pemimpin Besar Kaum Muslimin yang selalu Memenangkan Perang saja hanya digaji kecil sampai-sampai Beliau tidak mampu membeli pakaian baru, yang ada di fikirannya cuman rakyatnya makan atau tidak hari ini.

Jika ada yang seperti itu.. InsyaAlloh Negeri ini akan Makmur. Bukan orang yang sok, tetapi Saling sindir lewat lagu bahkan sampai-sampai anak-anak tidak tau lagi apa yang bisa di nyanyikan. Sebab lagu anak-anakpun dirubah untuk Caci mencaci.

MayBe You Also Like