Peraturan- Musim Kemarau Seringkali dijadikan saat yang pas untuk membuka lahan perkebunan sawit atau karet, dengan jalan membakar lahannya terlebih dahulu, tetapi taukah anda, bahwa pembakaran itu akan di ancam 10 tahun penjara, sesuai Undang Undang No 39 Tahun 2014 Tentang Perkebunan Pasal 108. Silahkan Download dan baca sendiri.
Ancaman Itu bukan tanpa Alasan, sebab hampir tiap tahun di daerah Sumatera Selatan Pasti tertutub kabut asap tebal ketika musim kemarau tiba. tidak lain dan tidak bukan karna pembakaran lahan untuk perkebunan yang dinilai paling murah dalam biaya Pembukaan Lahan.
Bahkan saat saya sekolah dulu, sempat di liburkan seminggu karna asap menutupi seluruh pandangan sampai-sampai jarak 1 meter dari kita saja sudah tidak kelihatan apa yang ada di depan.
Bukan hanya itu, penyakit pernafasan juga menjangkiti penduduk karna asab yang ketebalannya bahkan membuat sesak saat bernafas, rasanya seperti tidak ada lagi oksigen yang tersisa di udara.
Tetapi mereka seperti acuh akan kondisi yang terjadi, dan tetap melanjutkan pembakaran lahannya, kalau di ingatkan akan menjawab. " nak ngapo kau, tanah-tanahku nian" ya begitulah kira-kira.
Eeeh gak ngerti artinya ya masbrur.. maaf. " mau apa kamu, tanah tanahku sendiri" Harusnya mereka sadar meski tanah mereka yang dibakar tapi asapnya akan menutupi seluruh tanah orang lain, lain lagi kalau mampu buat cerobong asap dari besi setinggi 500 meter.. hihi.
Maklum saja masbrur, selain Kalimantan Sumatra Merupakan Daerah yang didominasi Hutan, bahkan Hariamau Sumatra masih bisa ditemukan dan hanya ada di hutan Sumatra.
Meski Begitu Tak banyak Petani yang mau membuka lahan dengan cara selain di bakar, sebab akan memakan banyak sekali biaya. Hasilnya Asap selalu memenuhi udara Sumatra Selatan Saat Kemarau.
Sedih rasanya tiap taun merasakan Asap bahkan sampai ke negara Jiran, Semoga saja Para Petani Sawit dan Karet Lebih bijak lagi kedepannya jika mau Membuka lahan Pertaniannya. dan tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain.