Budaya- bagi Korean Lover pasti tidak asing dengan Dinasti Goryeo dan Terbentuknya Dinasti Baru Bernama Joseon, jika di lihat Ahir Dinasti Goryeo sama dengan Indonesia Saat Ini.
Kok bisa sama? Bagaimana ya? diahir masa Dinasti Goryeo yang korup lah yang berkuasa kebenaran di tangan para koruptor dan bangsawan pemegang hukum mutlak, rakyat tak lebih dari pembayar pajak bahkan sampai 90 % di masa kekuasaan Hong In Bang.
Bisa bayangkan apa yang bisa dimakan dari sisa 10% dari pajak yang dibayarkan ke bangsawan, sampai sampai tak ada rakyat yang makan nasi.
Sampai ahirnya muncullah 6 Naga Terbang calon penguasa Dinasti keemasan Joseon sekaligus Raja pertama Dinasti Joseon Yie Song Gi juga Putranya Yie Bang won, Pendekar Tang sae, Boon yi Moo Hyul dan terakhir Ahli Politik Sekaligus guru Yie Bang won yaitu Joeng Do Jon.
Ke enam Naga terbang ini bekerja sama menghancurkan korupsi dan sistem Pemerintahan yang bahkan sudah rusak sampai akar akarnya. Hingga terbentuklah Dinasti baru Bernama Joseon dan membuat rakyat tidak kelaparan.
Kok bisa sama? Bagaimana ya? diahir masa Dinasti Goryeo yang korup lah yang berkuasa kebenaran di tangan para koruptor dan bangsawan pemegang hukum mutlak, rakyat tak lebih dari pembayar pajak bahkan sampai 90 % di masa kekuasaan Hong In Bang.
Bisa bayangkan apa yang bisa dimakan dari sisa 10% dari pajak yang dibayarkan ke bangsawan, sampai sampai tak ada rakyat yang makan nasi.
Sampai ahirnya muncullah 6 Naga Terbang calon penguasa Dinasti keemasan Joseon sekaligus Raja pertama Dinasti Joseon Yie Song Gi juga Putranya Yie Bang won, Pendekar Tang sae, Boon yi Moo Hyul dan terakhir Ahli Politik Sekaligus guru Yie Bang won yaitu Joeng Do Jon.
Baca : Kontrofersi 200 Mubaligh
Ke enam Naga terbang ini bekerja sama menghancurkan korupsi dan sistem Pemerintahan yang bahkan sudah rusak sampai akar akarnya. Hingga terbentuklah Dinasti baru Bernama Joseon dan membuat rakyat tidak kelaparan.
Bagaimana dengan Indonesia? Ya tak jauh beda meski Nusantara sudah di jajah 350 tahun lebih rakyat tak serta merta bisa hidup berkecukupan sampai sampai di buatkan lagu oleh H. Rhoma Irama, " Yang kaya Makin Kaya Yang miskin Makin Miskin"
Liryk itu bukan hanya sekedar isapan jempol tapi fakta yang ada dan parahnya di ingkari oleh para bangsawan Dinasti ini. Kemudian mereka akan bertanya mana buktinya? Ya bukti yang sengaja mereka sembunyikan.
Yang lebih menyedihkan koruptor itu sudah mendarah daging sampai sampai di kalangan Pejabat Terendah seperti Rt. Pun sudah jadi rahasia umum.
Jangan asal bicara mana buktinya? Bukti lagi, (brenti bae masih banyak Wong nak begawe) begitulah kira kira determinasi dari para Pejabat Aparatur Sipil Negara pada bawahannya yang seolah olah dia selaku pejabat paling mulia dan tak sadar jika di gaji dari keringat pajak rakyat.
jika rakyat yang harus mencari bukti dan memberikannya di hadapan para bangsawan bukankah akan tetap di sangkal? Lalu apa tugas dan fungsi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah (BPKP) Inspektorat Jendral (Irjen) Sekertariat Jendral (Sekjen) dan masih banyak lagi.
Bubarkan saja percuma menghabiskan anggaran negara untuk menggaji mereka jika masih bertanya bukti.
Mari lihat ke bangsawan paling rendah, Hanya hitungan jari Rt yang benar benar amanah akan jabatannya, Tak terhitung Warga miskin yang tak dapat Raskin di wilayahnya, BLT, KIS, Bantuan Sosial dan masih banyak lagi, sedangkan mereka saudara saudara Rt anak, sepupu, kakak adik besan tentanga semua yang mereka suka meskipun hidup berkecukupan punya sawah ataupun kebun lebar yang bahkan tak habis untuk mereka makan 1 tahun semuanya dapat tanpa terkecuali.
Beda halnya dengan orang yang tidak punya hubungan saudara atau tidak dekat dengan mereka tak akan pernah dapat. Mana buktinya? Tanya bukti lagi copot jabatanmu sebagai bangsawan dan rasakan sendiri dengan mata yang kau punya.
Tak habis disitu, biaya pernikahan yang sewajarnya hanya 600.rb untuk di setor ke kas negara bisa jadi 2 atau 3 kali lipat jika sudah berurusan dengan oknum KUA dan Kades. Dan tak lagi gratis atau 0 rupiah meskipun akad di KUA itu sendiri.
Mau Naik ketingkat lebih tinggi, Kades berapa milyar dana desa per 1 tahun yang di kucurkan Pemerintah nyatanya masih banyak jalan tak layak di lewati, dengan alasan dana tidak cukup untuk mengecor jalan.. ya karna yang kau bangun rumah mu dan hartamu. 1 milyar per tahun jika benar benar amanah cukup untuk membuat 1 desa mulus jalannya tapi pada kenyataannya berapa tahun lewat tapi jalam masih saja seperti genangan kolam, tapi rumah Kades tiap hari dibangun.
Mau naik lagi? Bupati dan Gabernur yang memimpin 1 provinsi sudah seperti raja bawahan dalam masa kerajaan. Asal memeberi upeti yang cukup maka bebas korupsi semaunya. Ah cuma isapan jempol. Coba sebutkan nama gavernur yang sudah tertangkap tangan melakukan korupsi.. yaa Sepertinya tidak akan susah menyebutnya.
Belum cukup? Masih ada lagi yang lebih tinggi dari gavernur yup DPR, Presiden di ujung bangsawan bisa koreksi sendiri.
Bukan maksut untuk menghina atau menjelekkan para bangsawan hanya saja itu kenyataannya. Kenyataan yang tak terlihat Hingga anda yang terhormat jadi rakyat jelata.
Yang paling menyedihkan dari semua itu Mayoritas Para Bangsawan itu Muslim ya.. ktp nya bertuliskan Agama : Islam, innalillahi seorang muslim yang harusnya sadar betul hukum agama mengambil hak orang lain.
Liryk itu bukan hanya sekedar isapan jempol tapi fakta yang ada dan parahnya di ingkari oleh para bangsawan Dinasti ini. Kemudian mereka akan bertanya mana buktinya? Ya bukti yang sengaja mereka sembunyikan.
Yang lebih menyedihkan koruptor itu sudah mendarah daging sampai sampai di kalangan Pejabat Terendah seperti Rt. Pun sudah jadi rahasia umum.
Jangan asal bicara mana buktinya? Bukti lagi, (brenti bae masih banyak Wong nak begawe) begitulah kira kira determinasi dari para Pejabat Aparatur Sipil Negara pada bawahannya yang seolah olah dia selaku pejabat paling mulia dan tak sadar jika di gaji dari keringat pajak rakyat.
jika rakyat yang harus mencari bukti dan memberikannya di hadapan para bangsawan bukankah akan tetap di sangkal? Lalu apa tugas dan fungsi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah (BPKP) Inspektorat Jendral (Irjen) Sekertariat Jendral (Sekjen) dan masih banyak lagi.
Bubarkan saja percuma menghabiskan anggaran negara untuk menggaji mereka jika masih bertanya bukti.
Mari lihat ke bangsawan paling rendah, Hanya hitungan jari Rt yang benar benar amanah akan jabatannya, Tak terhitung Warga miskin yang tak dapat Raskin di wilayahnya, BLT, KIS, Bantuan Sosial dan masih banyak lagi, sedangkan mereka saudara saudara Rt anak, sepupu, kakak adik besan tentanga semua yang mereka suka meskipun hidup berkecukupan punya sawah ataupun kebun lebar yang bahkan tak habis untuk mereka makan 1 tahun semuanya dapat tanpa terkecuali.
Beda halnya dengan orang yang tidak punya hubungan saudara atau tidak dekat dengan mereka tak akan pernah dapat. Mana buktinya? Tanya bukti lagi copot jabatanmu sebagai bangsawan dan rasakan sendiri dengan mata yang kau punya.
Tak habis disitu, biaya pernikahan yang sewajarnya hanya 600.rb untuk di setor ke kas negara bisa jadi 2 atau 3 kali lipat jika sudah berurusan dengan oknum KUA dan Kades. Dan tak lagi gratis atau 0 rupiah meskipun akad di KUA itu sendiri.
Baca :Tidak Selera Makan Sahur?
Mau Naik ketingkat lebih tinggi, Kades berapa milyar dana desa per 1 tahun yang di kucurkan Pemerintah nyatanya masih banyak jalan tak layak di lewati, dengan alasan dana tidak cukup untuk mengecor jalan.. ya karna yang kau bangun rumah mu dan hartamu. 1 milyar per tahun jika benar benar amanah cukup untuk membuat 1 desa mulus jalannya tapi pada kenyataannya berapa tahun lewat tapi jalam masih saja seperti genangan kolam, tapi rumah Kades tiap hari dibangun.
Mau naik lagi? Bupati dan Gabernur yang memimpin 1 provinsi sudah seperti raja bawahan dalam masa kerajaan. Asal memeberi upeti yang cukup maka bebas korupsi semaunya. Ah cuma isapan jempol. Coba sebutkan nama gavernur yang sudah tertangkap tangan melakukan korupsi.. yaa Sepertinya tidak akan susah menyebutnya.
Belum cukup? Masih ada lagi yang lebih tinggi dari gavernur yup DPR, Presiden di ujung bangsawan bisa koreksi sendiri.
Bukan maksut untuk menghina atau menjelekkan para bangsawan hanya saja itu kenyataannya. Kenyataan yang tak terlihat Hingga anda yang terhormat jadi rakyat jelata.
Yang paling menyedihkan dari semua itu Mayoritas Para Bangsawan itu Muslim ya.. ktp nya bertuliskan Agama : Islam, innalillahi seorang muslim yang harusnya sadar betul hukum agama mengambil hak orang lain.
“Barangsiapa merampas hak seorang muslim dengan sumpahnya, maka Allah mewajibkan dia masuk neraka dan mengharamkan baginya surga,” maka salah seorang bertanya,”Meskipun sedikit, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab,”Ya, meskipun hanya setangkai kayu sugi (siwak).”[HR Muslim]
Na'udzubillah tsumma na'udzubillah mindzalik, inilah kenapa Baginda Rosulillah hanya mempunyai rumah berdinding tanah, Kasur beralas Pelepah Kurma, makan seadanya, Pakian penuh Tambalan Padahal kita tau betul Jika Baginda Rosulillah Adalah Pemimpin Besar Umat Muslim di seluruh Dunia dan Akherat Nanti. Sollallohu Ala Muhammad.
Wallohua'lam.
Na'udzubillah tsumma na'udzubillah mindzalik, inilah kenapa Baginda Rosulillah hanya mempunyai rumah berdinding tanah, Kasur beralas Pelepah Kurma, makan seadanya, Pakian penuh Tambalan Padahal kita tau betul Jika Baginda Rosulillah Adalah Pemimpin Besar Umat Muslim di seluruh Dunia dan Akherat Nanti. Sollallohu Ala Muhammad.
Wallohua'lam.